Apa itu Realitas?

ellaanwr
2 min readDec 4, 2022

--

Apa itu Realitas?

Realitas merupakan sesuatu yang ada. Kedengarannya sangat gamblang, bukan? Namun, ada yang tidak beres dengan definisi tersebut. Apakah sesuatu dikatakan ada jika ia bisa dideteksi oleh kelima indera kita? Bagaimana dengan WiFi, bakteri, atau galaksi? Apakah kita harus mengategorikan segala sesuatu yang tidak bisa kita inderai sebagai sesuatu yang tidak ada?

Kita bisa meningkatkan kemampuan indera kita dengan menciptakan alat yang bisa mendeteksi sesuatu yang tidak bisa dideteksi langsung oleh kelima indera kita. Perangkat televisi dan telepon kita ciptakan untuk menangkap gelombang radio, mikroskop untuk melihat dunia yang sangat kecil, teleskop untuk melihat dunia yang sangat jauh, dan lain sebagainya.

Tapi, bagaimana dengan dinosaurus? Kita tidak mesin waktu untuk Kembali ke masa mereka menghuni bumi.

Untuk kasus dinosaurus, kita punya petunjuk dengan jenis berbeda, yaitu fosil. Fosil tidak bergerak seperti dinosaurus, tetapi fosil bisa memberitahu kita mengenai apa yang terjadi jutaan tahun yang lalu. Pembahasan terkait pembentukan fosil cukup menarik, kalian bisa baca di sini.

Bagaimana dengan atom? Orang pertama yang melihat atom adalah seorang fisikawan, Prof. Erwin Mueller (65). Ia berhasil menciptakan instrumen yang membuatnya bisa melihat atom, dan itu terjadi di abad ke-20. Bagaimana mungkin John Dalton, pencetus teori atom, yang hidup di abad ke-18 dapat memprediksi keberadaan atom yang berhasil diamati dua abad ke depan?

Ada satu cara yang digunakan oleh ilmuwan untuk memproyeksikan realitas tanpa perlu melihatnya secara langsung, yaitu melalui model. Ilmuwan membangun model untuk memproyeksikan realitas. Model yang dibangun bisa berupa replika yang terbuat dari kayu atau plastik, berupa hitungan matematika, atau simulasi komputer.

Setelah membangun model, ilmuwan harus menguji model tersebut. Pengujian dapat dilakukan dengan melihat dampak yang terjadi di realitas. Jika prediksi dari modelnya benar, maka dapat dibuat percobaan-percobaan lanjutan untuk mempertajam model yang dibangun. Tujuannya untuk menguji dan mengonfirmasi temuan-temuan lebih lanjut ke depannya. Bila prediksi tidak sesuai, ilmuwan akan mengganti atau memodifikasi modelnya.

Inilah yang terjadi dunia kecil molekul dan atom. Ilmuwan tidak bisa melihat mereka, tapi ilmuwan membangun model yang dapat memproyeksikan apa yang terjadi di dunia kecil itu.

Kesimpulannya, kita punya tiga cara untuk melihat realitas. Pertama, kita bisa mendeteksinya secara langsung menggunakan kelima indera kita. Kedua, kita bisa meningkatkan kemampuan indera kita dengan bantuan alat. Ketiga kita bisa membangun model yang mewakili realitas, dengan ataupun tanpa bantuan alat. Pada akhirnya, semua selalu kembali ke indera-indera kita.

--

--